Tim Pengabdian kepada Masyarakat Upaya Pencegahan Penyakit Diabetes Mellitus pada Usia Muda
Jumat tanggal 9 Agustus 2019 yang lalu, Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga (FFUA) kembali melaksanakan edukasi
kepada masyarakat mengenai Upaya Pencegahan Penyakit Diabetes
Mellitus pada Usia Muda, di Gedung MTsN 3 Kota Surabaya, jalan
Medokan Asri Tengah. Ketua Tim,
Dr. Juni Ekowati, MSi., Apt. menyatakan bahwa
program ini merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang melibatkan
dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga dari Departemen
Kimia Farmasi dan Farmasi Komunitas, mulai dari asisten ahli
hingga guru besar. Selain itu mahasiswa, baik S1, S2, dan S3,
serta tenaga kependidikan juga ikut memberikan sumbangsih dalam
kegiatan ini. Kelancaran kegiatan ini juga karena adanya
sumbangan tenaga dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi dan
Fakuktas Keperawatan Universitas Airlangga.
Adanya fakta bahwa jumlah penderita diabetes di Indonesia
yang mengalami lonjakan drastis dan pergeseran usia penderita
yang semula pada orang usia lanjut, sekarang juga menyerang
pada usia muda. Pemahaman dan informasi yang diterima
masyarakat masih kurang mengenai kepatuhan penggunaan obat,
komplikasi dan penyakit degeneratif susulan lainnya sebagai
akibat penanganan yang kurang tepat. Demikian sebagai latar
belakang kegiatan ini diadakan seperti yang disampaikan oleh
Ketua Tim.
Peserta mengajukan pertanyaan kepada tim
"
Penyebab utama dari penyakit diabetes mellitus tipe 2
yaitu, gaya hidup yang tidak sehat, seperti konsumsi gula yang
berlebihan dan kurangnya gerak atau olah raga. Oleh karena itu,
edukasi mengenai pola makan yang benar, secara tidak langsung
akan dapat mengurangi prevalensinya", demikian penjelasan
dari I Nyoman Wijaya, SpFRS, mahasiswa S3 yang menjadi salah
satu nara sumber dalam sesi diskusi. "Kepatuhan minum obat
merupakan hal yang sangat penting dan hendaknya dihindari
penggunaan bersama obat tradisional yang belum diketahui dengan
jelas kandungannya pada pengobatan diabetes ini", demikian
tambahan informasi dari I Nyoman Widjaya, Sp. FRS, Apt.
menjawab pertanyaan salah satu peserta yang menanyakan apakah
boleh minum obat diabetes dari dokter bersama dengan daun
insulin. Peserta ini menyampaikan orang tuanya lemas hampir
tidak sadar setelah minum kombinasi obat dan obat tradisional
tersebut.
Selain penyakit diabetes mellitus, pelatihan ini juga
memberikan perhatian pada berbagai jenis minuman kemasan,
seperti minuman bernergi atau energy drink, sport drink dan
juga soft drink. Dr Nuzul Wahyuning Diyah, MSi., Apt. sebagai
pemateri kegiatan ini mengatakan masih banyak masyarakat yang
tidak memahami perbedaan antara energy drink dengan sport
drink. Pemilihan sport drink pun harus disesuaikan dengan
intensitas aktivitasnya, apakah dipilih hipotonis, isotonis
atau hipertonis. "
Bahkan, mungkin masih banyak orang yang tidak sadar betapa
tingginya kadar gula dalam banyak produk soft drink yang
beredar, dan ini menjadi salah satu pemicu penyalit Diabetes
Mellitus tipe 2", demikian ia menambahkan.
Target dari program ini yaitu siswa dan guru di MTsN 3
Kota Surabaya. "
Kami memilih siswa dan guru tingkat SLTP, karena kami ingin
memberikan edukasi sedini mungkin kepada masyarakat. Anak-anak
usia remaja sudah mulai bisa diajak berdiskusi, berfikir kritis
dan logis, serta mulai belajar mengambil keputusan apa
yang terbaik untuk dirinya. Sedangkan guru-guru MTsN 3 Kota
Surabaya, selain bermanfaat untuk mereka secara pribadi, kami
juga berharap pengetahuan akan dapat disampaikan kepada para
siswa mereka, yang tidak bisa ikut dalam kegiatan ini",
demikian Dr. Juni Ekowati menambahkan.
Foto bersama tim dan peserta
Total peserta kegiatan ini yaitu 65 peserta. Selain
memberikan pelatihan, tim pengmas juga memberikan cek gula dara
darah gratis setelah acara. Kegiatan ini terselenggara dengan
pendanaan dari Lembaga Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat
Universitas Airlangga.
Pen. Juni Ekowati & Kholis Amalia N