Pengaruh Isolat Probiotik dari Biji Markisa Merah (Passiflora edulis Sims.) Terhadap Kadar IFN-ɤ Pada Peripheral Blood Mononucl

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang menyebabkan banyak kematian di dunia. Indonesia merupakan negara dengan kasus TB terbesar ketiga di dunia. Mycobacterium tuberculosis (M.tb) bersifat unik, karena bakteri ini hidup secara intraseluler dan bersembunyi di dalam makrofag sehingga dapat lolos dari fagositosis. Hal ini merupakan salah satu faktor yang mempersulit pengobatan infeksi M.tb. Mycobacterium tuberculosis mampu hidup secara intraseluler, sehingga peran terpenting dalam pemberantasan bakteri tersebut adalah sistem imun seluler. Sel T merupakan komponen penting dari respon imun seluler terhadap M.tb, terutama limfokin Interferon gamma (IFN-ℽ) telah terbukti menjadi mediator penting dari aktivasi makrofag dalam mengendalikan sejumlah patogen intraseluler. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengisolasi sumber probiotik baru galur lokal dari biji buah markisa merah serta menganalisis pengaruhnya terhadap kadar IFN-ℽ pada peripheral blood mononuclear cell (PBMC) pasien tuberkulosis dewasa setelah pemberian probiotik multistrain isolat dari biji markisa merah (Passiflora edulis Sims.) secara in vitro.

Pada penelitian ini, isolat probiotik dari biji markisa merah diinduksi ke dalam PBMC pasien TB dewasa kasus baru yang masih sensitif obat yang sedang menjalani terapi obat anti tuberkulosis (OAT) kategori satu di Puskesmas Trosobo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo (Jawa Timur). Berdasarkan hasil yang diperoleh, isolat probiotik dari biji buah markisa merah mampu meningkatkan kadar IFN-ℽ pada PBMC pasien TB dewasa secara in vitro. Kadar IFN-ℽ pada PBMC pasien TB dewasa meningkat dari 0,82% menjadi 23,17% setelah pemberian probiotik isolat markisa merah secara in vitro.

 

 

Kata kunci: Interferon gamma; Passiflora edulis Sims; Probiotik; Markisa Merah; Tuberkulosis, PBMC

 


Unduhan